Bilah Samping Artikel

Telah diserahkan
Aug 24, 2022
Diterima
Mar 7, 2023
Diterbitkan
Apr 4, 2023
Download
PDF (Bahasa Indonesia) (English)
Statistic
Read Counter : 329

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Isi Artikel Utama

Abstrak

Penelitian  ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk komunikasi intruksional yang terjadi antara guru dengan siswa berkebutuhan khusus di sekolah inklusif.  Dalam melakukan komunikasi instruksional guru  perlu mempertimbangkan karakteristik siswa berkebutuhan khusus untuk dapat menentukan  bentuk komunkasi yang tepat sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian dilakukan di empat sekolah dasar di Kabupaten Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi bentuk komunikasi intruksional guru terhadap siswa berkebutuhan khusus yang meliputi faktor kompetensi guru, karakteristik siswa,partisipasi kelas, kesiapan lingkungan sekolah serta dukungan orangtua;(2)dalam melakukan komunikasi instruksional guru melakukan dengan berbagai saluran komunikasi berupa verbal yang sederhana dan fokus, verbal yang persuasive, intonasi dan volume suara yang sesuai , (3) penggunaan metode multi sensori yang menggunakan alat peraga, informasi auditoei yang jelas dan lugas serta stragei visual dengan gambar yang atraktif.

Rincian Artikel

Creative Commons License

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Cara Mengutip
Astuti, E. Y. (2023). Komunikasi Instruksional Guru Terhadap Siswa Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusif . Jurnal Pendidikan Kebutuhan Khusus, 7(1), 1–8. https://doi.org/10.24036/jpkk.v7i1.667

References

  1. Abdul, N. B., Mahmud, M., Wello, B., & Dollah, S. (2020). Instructional communication: Form and factors affecting students participation at higher education class. Asian EFL Journal, 27(3), 17–40.
  2. Booth, T., & Ainscow, M. (n.d.). The index for inclusion : a guide to school development led by inclusive values.
  3. Botsas, G., & Grouios, G. (2017). Computer assisted instruction of students with ADHD and academic performance: A brief review of studies conducted between 1993 and 2016, and comments. European Journal of Special Education Research, 2(6), 146–180. https://doi.org/10.5281/zenodo.1058974
  4. Hafizh, A., & Widyastono, H. (2020). Manahan Surakarta. 4, 64–68.
  5. Harrison, R. G. (2000). Temperature-compensated meteorological barometer. In Review of Scientific Instruments (Vol. 71, Issue 4). https://doi.org/10.1063/1.1150549
  6. Len, K. E. (2018). Classroom Communication Techniques: A Tool for Pupils’ Participation in the Learning Process across the Curriculum. Creative Education, 09(03), 535–548. https://doi.org/10.4236/ce.2018.93037
  7. Maria, R., Taufan, J., Gistituati, N., & Marsidin, S. (2021). Implementasi Kebijakan Kepala Sekolah dalam Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid 19 bagi Siswa Berkebutuhan Khusus di MTsN 10 Tanah Datar. Jurnal Pendidikan Kebutuhan Khusus, 5(2), 89–95. https://doi.org/10.24036/jpkk.v5i2.575
  8. Nuryani, S., & Purwanti Hadisiwi, K. E. K. (2016). POLA KOMUNIKASI GURU PADA SISWA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN INKLUSI TEACHER COMMUNICATION PATTERNS TO STUDENT WITH SPECIAL NEEDS IN INCLUSION VOCATIONAL HIgH SCHOOL. Jurnal Kajian Komunikasi, 4(2), 154–171.
  9. Preiss, R. W., & Wheeless, L. R. (2014). Perspectives on Instructional Communication’s Historical Path to the Future. Communication Education, 63(4), 308–328. https://doi.org/10.1080/03634523.2014.910605
  10. Shams, L., & Seitz, A. R. (2008). Benefits of multisensory learning. Trends in Cognitive Sciences, 12(11), 411–417. https://doi.org/10.1016/j.tics.2008.07.006
  11. Stephenson, J. (2005). Inclusive Education: A Practical Guide to Supporting Diversity in the Classroom T. Loreman, J. Deppeler, & D. Harvey (2005). In Australasian Journal of Special Education (Vol. 29, Issue 1, pp. 85–85). https://doi.org/10.1017/s1030011200025252