Main Article Content

Abstract

Pada penelitian ini yang menjadi sasaran subjek yang akan diteliti adalah anak dengan hambatan intelektual  (down syndrome). Tujuan penelitian mengembangkan tehnik modelling pembelajaran keterampilan bina diri pada anak down syndrome dengan toilet training sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa down syndrome. Dalam membelajarkan toilet training pada down syndrome diantaranya dapat menggunakan  media balloon.  Jenis penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian SSR. Teknik pengumpulan data observasi langsung, dokumentasi serta wawancara. Metode pengumpulan data analisis kemampuan toilet training. Hasil dianalisis meliputi jumlah pengamatan dalam kondisi awal sebanyak 8x dan kondisi intervensi sebanyak 52 sesi/minggu. Hasil penelitian ditujukan untuk analisis data dalam kondisi dan analisis data antara kondisi menunjukkan perubahan kemampuan pelatihan toilet X  ke arah yang lebih baik, terbukti dari data yang diperoleh selama kondisi baseline, hanya 37, 5% sedangkan data yang diperoleh selama kondisi intervensi pada 50 hingga 52 sesi kemampuan anak untuk pelatihan toilet adalah 100%.   

Keywords

Modeling, Toilet training, Down syndrome Modeling, Toilet training, Down syndrome

Article Details

How to Cite
Radina, R. (2020). Pengaruh Toilet Training Media Balloon dengan Tehnik Modelling Terhadap Bina Diri (BAB & BAK) Anak Down syndrome. Jurnal Pendidikan Kebutuhan Khusus, 4(2), 52–63. https://doi.org/10.24036/jpkk.v4i2.556

References

    Affendi, M. (2006). Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Mycological Research.
    Andriyani, S., Ibrahim, K., & Wulandari, S. (2014). Analisis Faktor-Faktor yang berhubungan Toilet Trainingpada Anak Prasekolah. Jurnal Keperawatan Padjadjaran. https://doi.org/10.24198/jkp.v2n3.2.
    Andriyani, S., & Sumartini, S. (2020). Pandangan Orang Tua Tentang Pelaksanaan Toilet Training Berdasarkan Karakteristik Pendidikan Dan Pekerjaan Pada Anak Usia Toodler Di Kota Cimahi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, 15(2), 31-42.
    Azizah, R.S. (2014). Peningkatan Keterampilan Berbelanja Siswa Tunagrahita Kelas VI Dengan Menggunakan Media Gambar Di SLB Kemala Bhayangkari Trenggalek. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.
    Dian Nimas Prameswari, A. L. O. Y. S. I. A., & Masitoh, S. (2019). Media Tiga Dimensi Terhadap Kemampuan Bina Diri Anak Tunagrahita Ringan. Jurnal Pendidikan Khusus, 11(3).
    Eko Suseno, Y. U. D. H. A. (2018). Studi Kasus Pelaksanaan Program Toilet training Anak Multiple Disability with Visual Impairment (MDVI) di SLB-A YPAB Surabaya. Jurnal Pendidikan Khusus, 10(2).
    Fernandez, E. (2014). Early childhood: Dimensions and contexts of development and well-being. In Handbook of Child Well-Being: Theories, Methods and Policies in Global Perspective. https://doi.org/10.1007/978-90-481-9063-8_65.
    Frima, L. (2013). Gambaran pelaksanaan toilet training pada anak penyandang autisme. Diakses dari http://repository.unri. ac.id:80/handle/123456789/1888.
    Hadi, Sutrisno. 1986. Metodologi Research. Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM Jakarta.
    Herimanto, W. (2012). Ilmu sosial & budaya dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
    Hidayat, Aziz. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba Medika.
    Hooman, N., Safaii, A., Valavi, E., & Amini-Alavijeh, Z. (2013). Toilet training in Iranian children: A cross-sectional study. Iranian Journal of Pediatrics.
    Indrawati, R.D. (2014). Pengembangan Buku Panduan Pengemasan Sayur Organik Bagi siswa Tunagrahita Ringan SMPLB di SLB PTN Bagian C Lawang Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.
    Istiqomah, K. (2016). Teknik Modelling Terhadap Kemampuan Toilet training Anak Cerebral Palsy Tklb/D-D1, Jurnal Pendidikan Khusus, 8(2).
    Kiddoo, D. A. (2012). Toilet training children: When to start and how to train. In CMAJ. https://doi.org/10.1503/cmaj.110830.
    Kustawan, D & Yanti L. (2014). Program Pengembangan Diri Untuk Peserta Didik Tunagrahita. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
    Kusumaningrum, A., Natosba, J., & Julia, E. L. (2011). Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perilaku orangtua dalam toilet training toddler. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 2(02), 97–102.
    Lang, M. E. (2008). Among healthy children, what toilet-training strategy is most effective and prevents fewer adverse events (stool withholding and dysfunctional voiding)?: Part B: Clinical commentary. Paediatrics & Child Health,13(3), 203.
    Maulana, H. (2009). Promosi kesehatan. Jakarta: EGC.
    Mariana, A. (2013). Toilet Training pada Anak Down Syndrome. Thesis.
    Mrad, F. C. de C., Figueiredo, A. A. de, Bessa, J. de, & Bastos Netto, J. M. (2018). Prolonged toilet training in children with Down syndrome: a case–control study. Jornal de Pediatria. https://doi.org/10.1016/j.jped.2017.06.011.
    Ningsih, S. F. (2015). Hubungan pengetahuan dan perilaku ibu dalam menerapkan toilet training dengan kebiasaan mengompol pada anak usia prasekolah di RW 02 Kelurahan Babakan Kota Tangerang. Diakses dari http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/ handle/123456789/25681.
    Utami, A. D., & Galih, F. F. (2019). Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Modeling Untuk Meningkatkan Minat Bina Diri Bagi Anak Penyandang Tunagrahita (Studi Kasus Di Slb Langenharjo Sukoharjo) (Doctoral Dissertation, Iain Surakarta).
    Panjaitan, R.A., & Irdamurni, K. (2013). Meningkatkan Kemampuan Toilet training melalui Analisis Tugas pada Anak Tunagrahita Sedang. Jurnal Penelitian Pendidikan Khusus, 2(3).
    Powers, M. K., Brown, E. T., Hogan, R. M., Martin, A. D., Ortenberg, J., & Roth, C. C. (2015). Trends in toilet training and voiding habits among children with down syndrome. Journal of Urology. https://doi.org/10.1016/j.juro.2015.03.114.
    Pratiwi, D. A., & Kustiawan, U. (2017). Pembelajaran Toilet Training bagi Siswa Tunagrahita. Jurnal ORTOPEDAGOGIA. https://doi.org/10.17977/um031v3i22017p091.
    Pusparini, W., & Arifah, S. (2010). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Toilet training Dengan Perilaku Ibu Dalam Melatih Toilet training Pada Anak Usia Toddler Di Desa Kadokan Sukoharjo.
    Putri, N. L. (2014). MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BINA DIRI BAGI ANAK USIA DINI TUNAGRAHITA. PARAMETER: Jurnal Pendidikan Universitas Negeri Jakarta. https://doi.org/10.21009/parameter.252.03.
    Rudolph, A. M., & Hoffman, J. I. E. (2006). Buku ajar pediatri rudolph. Jakarta: EGC. https://doi.org/10.1039/c7ra01024a.
    Onen, S., Aksoy, İ., Taşar, M. A., & Bilge, Y. D. (2012). Factors that affect toilet training in children. Bakırkoy Tıp Dergisi, 8(3), 111– 115.
    Trisniati, D. M. (2015). Peningkatan Keterampilan Bina Diri Berakaian dengan Menggunakan Media Model Teman Sekelas untuk Anak Tunagrahita Ringan.
    Siregar, Syofian. 2014. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Peritungan Manual dan Aplikasi SPPS Versi 17. Jakarta: PT Bumi Aksara.
    Shalahuddin, I., Pebrianti, S., & Maulana, I. (2018). Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Dalam Penerapan Toilet training Pada Anak Usia Toddler Di Desa Majasari Garut. Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, 5(2), 59-64.
    Wantah, Maria J (2007). Pengembangan Kemandirian Anak Tunagrahita Mampu Latih. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Direktorat Ketenagaan.
    Wu, H. Y. (2013). Can evidence-based medicine change toilet-training practice? In Arab Journal of Urology. https://doi.org/10.1016/j.aju.2012.11.001.
    Yuwono, I., Kamil, M., Rahardja, D., & Abdu, W. J. (2017). The effect of guidance and counseling programs on the learning processes of visually impaired high school students. International Journal of Special Education.