Main Article Content
Abstract
Artikel ini membahas tentang metode bermain peran untuk mengembangkan sosialisasi anak autis. Empat sekolah inklusif yang memiliki anak autis dipilih dalam studi ini. Jumlah partisipan yang terlibat yaitu tujuh orang anak autis, tujuh orang tua dari anak autis, empat orang kepala sekolah, empat orang guru kelas dan empat orang guru pendidik khusus. Pengumpulan data dilakukan secara kualitatif melalui kegiatan wawancara dan observasi. Data yang dikumpulkan berupa kemampuan dasar sosialisasi anak autis di sekolah dan informasi mengenai potensi sekolah yang kemudian dijadikan dasar untuk merancang metode bermain peran yang akan dilaksanakan mengembangkan kemampuan sosial anak autis di sekolah inklusif. Hasilnya, kemampuan sosial anak autis terlihat rendah, namun mereka rata-rata memiliki intelektual yang bagus. Dari dukungan lingkungan, seperti orang tua, guru kelas, guru pendidik khusus dan kepala sekolah memiliki potensi untuk berkoordinasi dalam melaksanakan metode bermain peran untuk mengembangkan kemampuan sosial anak autis.
Keywords
Article Details
References
-
Hardani, R. S., & Rahmawati, S. (2007). Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 2, No.1, Maret 2007. Prevention, 2(1), 17–23. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.20884/1.jks.2013.8.2.470
Suryawati, I. G. A. A. (2010). Model Komunikasi Penanganan Anak Autis. Jurnal Ilmiah Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 1(1), 27–37.