Main Article Content
Abstract
Penelitian ini di latar belakangi permasalahan yang peneliti temukan di SLB Center Payakumbuh satu orang siswa Cerebral Palsy tipe Spastik paraplegia yang mengalami hambatan koordinasi mata dan tangan sehingga kesulitan dalam memakai kancing baju dalam berpakaian. Jadi penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan koordinasi mata dan tangan pada anak Cerebral Palsy melalui bermain maze.Penelitian menggunakan penelitian eksperimen dengan metode Single Subject Research ( SSR ),desain A-B-A
Pada kondisi baseline (A1) pengamatan dilakukan 5 kali dengan mean level 4, pada kondisi intervensi (B) pengamatan dilakukan 9 kali dengan mean level 8,9, dan pada kondisi baseline (A2) pengamatan dilakukan 6 kali dengan mean level11,8. Hasil analisis data dalam kondisi dan antar kondisi memiliki estimasi kecendrungan arah, kecendrungan stabilitas, jejak data dan perubahan level yang menunjukkan peningkatan secara positif. Overlap data pada analisis antar kondisi pada kondisi baseline (A1) sewaktu diintervensi (B) dalam memakai kancing baju saat berpakaian adalah 0% data overlap dengan fase baseline (A2) dan intervensi (B) di dapat kemampuan 16,7%. Berdasarkan hal tersebut penelitian, menunjukkan bahwa bermain maze mampu meningkatkan kemampuan koordinasi mata dan tangan pada anak Cerebral Palsy di SLB Center Payakumbuh. Maka disarankan pada guru untuk dapat menggunakan bermain maze
Keywords
Article Details
References
-
Abdul Salim (2007). Pendidikan bagi anak Tunadaksa.Jakarta: PT. Grasindo
Juang, Sunanto. (2005). Pengantar Penelitian Dengan Subjek Tunggal : Criced Universty Of Tsusuba
Sumekar, Ganda.(2009). Siswa Berkebutuhan Khusus.Padang: UNP PRESS.