Main Article Content

Abstract

Anak dengan hambatan pendengaran merupakan salah satu jenis anak berkebutuhan khusus yang mengalami kehilangan kemampuan mendengar baik sebagian maupun seluruhnya. Program layanan pendidikan yang penting untuk anak dengan hambatan pendengaran salah satunya adalah keterampilan vokasional, melalui keterampilan ini mereka mampu menggali potensi yang dimiliki sehingga memiliki suatu kecakapan yang dapat digunakan untuk bekerja agar mereka dapat bertahan hidup. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam mengajarkan keterampilan vokasional pada anak dengan hambatan pendengaran adalah direct instruction. Dalam metode direct instruction guru tidak banyak menjelaskan secara verbal, tetapi mempraktikkan setiap langkahnya sehingga anak dapat memahami setiap tahapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran direct instruction pada pembelajaran keterampilan vokasional pada anak dengan hambatan pendengaran. Adapun metode yang digunakan adalah literature review. Sumber jurnal diperoleh dari database Google Scholar dan Garuda dengan publikasi terbatas pada 10 tahun terakhir. Berdasarkan data hasil review artikel, menunjukkan bahwa metode direct instruction dapat diterapkan pada berbagai pembelajaran keterampilan vokasional pada anak dengan hambatan pendengaran.

Keywords

Direct instruction Anak dengan hambatan pendengaran Vokasional

Article Details

How to Cite
Salim, N. M., & Pamungkas, B. (2023). Implementasi Metode Direct Instruction pada Pembelajaran Vokasional Anak dengan Hambatan Pendengaran. Jurnal Pendidikan Kebutuhan Khusus, 7(2), 133–140. https://doi.org/10.24036/jpkk.v7i2.734

References

  1. Cresswell, J. W. (2012). Planning, conducting, and evaluating quantitative and qualitative research. Educational Research (Vol. 10).
  2. Dona, P., & Iswari, M. (2018). Model direct instruction untuk meningkatkan keterampilan membuat layer cake variasi isi bagi anak tunarungu. Jurnal Penelitian Pendidikan Khusus, 6, 165–171.
  3. Fatikasari, A. (2021). The effects of posters in enhancing students’ ability to write descriptive text using direct instruction model at the second grade of junior high school. S-1 Thesis. English Education, Faculty of Teacher Training and Education: Universitas Muhammadiyah Makassar.
  4. Gunawan, D. (2016). Modul guru pembelajar SLB tunarungu kelompok kompetensi A. PPPPTK TK dan PLB Bandungan.
  5. Insani, T., & Efendi, J. (2021). Efektivitas model direct instruction dalam meningkatkan keterampilan vokasional membuat souvenir pot bunga pada anak tunarungu. Jurnal Penelitian Pendidikan Kebutuhan Khusus, 9(1), 14–18.
  6. Iswara, E., & Sundayana, R. (2021). Penerapan model pembelajaran problem posing dan direct instruction dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(2), 223–234. https://doi.org/10.31980/plusminus.v1i2.1258
  7. Jaya, H. (2017). Keterampilan Vokasional bagi anak berkebutuhan khusus perawatan & perbaikan alat elektronika.
  8. Ligusti, D. S., & Damri, D. (2021). Efektivitas Penggunaaan metode direct instruction untuk meningkatkan keterampilan melukis henna pengantin pada anak tunarungu di SLB. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(6), 4858–4864. https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i6.1579
  9. Nasliah, S., & Sopandi, A. A. (2019). Meningkatkan keterampilan membuat abon ikan melalui metode proyek pada anak tunarungu kelas VII di SLB Perwari. Jurnal Pendidikan Kebutuhan Khusus, III, 60–65.
  10. Niratama, F., & Wagino, W. (2021). Studi Literatur efektivitas teknologi asistif Automatic Speech Recognition (ASR) dalam bahasa reseptif anak tunarungu. Jurnal Pendidikan Khusus.
  11. Pratama, A., & Efendi, J. (2019). Pengaruh model direct instruction dalam meningkatkan keterampilan vokasional membuat hiasan kotak tisu dari kain flanel bagi anak tunarungu kelas VIII SLB. Jurnal Penelitian Pendidikan Khusus, 7, 183–189.
  12. Raharja, T. A. (2014). Implementasi pembelajaran keterampilan teknik pengelasan berorientasi produk menggunakan pembelajaran langsung (direct instruction) pada siswa SMA-LB (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).
  13. Rahmah, F. N. (2018). Problematika anak tunarungu dan cara mengatasinya. Quality, 6(1), 1. https://doi.org/10.21043/quality.v6i1.5744
  14. Rakhmad, F. (2016). Peningkatan keterampilan vokasional melalui pelatihan cetak sablon kaos bagi anak tunarungu kelas XII di SLB Bakti Putra Ngawis, 895–907.
  15. Rini, Y. S. (2013). Pendidikan: hakekat, tujuan, dan proses. Pendidikan dAan Seni Universitas Negeri Yogyakarta.
  16. Somantri, S. (2012). psikologi anak luar biasa. bandung: PT Refika Aditama.
  17. Susiana, R., & Wening, S. (2015). Pengaruh model direct instruction berbantuan multimedia terhadap motivasi belajar dan pencapaian kompetensi pembuatan desain busana. Jurnal Pendidikan Vokasi, 5(3), 377. https://doi.org/10.21831/jpv.v5i3.6491
  18. Subini, N.(2014). Pengembangan pendidikan inklusi berbasis potensi.Yogyakarta: Maxima.
  19. Ummah, K. K., & Zulmiyetri. (2020). Meningkatkan keterampilan membuat sulam kalocsa melalui model pembelajaran direct instruction bagi anak tunarungu. Jurnal Penelitian Pendidikan Kebutuhan Khusus, 8, 14–19.
  20. Utari, F. R., Marlina, M., & Kasiyati, K. (2020). Pengaruh model pembelajaran direct instruction terhadap keterampilan tata boga anak tunarungu. Jurnal Pendidikan Kebutuhan Khusus, 4(1), 21. https://doi.org/10.24036/jpkk.v4i1.108