Main Article Content
Abstract
Artikel ini bertujuan untuk menentukan kondisi psikologis anak-anak penyandang cacat. Menurut Tamsik Udin dan Tejaningsih, anak penyandang disabilitas adalah anak yang mengalami kendala dalam perkembangan sosial dan emosionalnya, sehingga dikukuhkan melalui perilaku norma hukum, sosial, agama yang berlaku di lingkungannya dengan frekuensi yang cukup tinggi. Artikel ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek berjumlah 4 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan penyediaan Daftar Periksa Masalah (DCM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak penyandang disabilitas mengalami ketidakstabilan emosional sehingga ada kendala dalam berperilaku baik di masyarakat. Hambatan untuk perkembangan sosial pada anak-anak penyandang disabilitas ditunjukkan oleh kesulitan berteman. Ini karena mereka tidak dapat beradaptasi dengan kelompok yang lebih luas dan kesadaran sosial mereka sangat rendah dan mereka lebih suka bermain sendiri. Pendekatan yang lebih baik diperlukan untuk anak-anak penyandang disabilitas seperti pendekatan dalam bimbingan karena akan sangat mempengaruhi kehidupan di masa depan
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
- Aasindriyati. (2017). “Peningkatan Pengendalian Diri Pada Anak Tunalaras Dengan Menggunakan Pendekatan Teknik Konseling Behavioral Di Smk 3 Bandung,” Jurnal Artikel Pendidikan. Vol. 17(2). Hlm: 107.
- Achmad, H.S., & Sujarwanto. (2010). Program Layanan Bimbingan Konsep Diri (Self Concept) Pada Anak Tunalaras. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol 16(1). Hlm: 58.
- Achmad, H.S., & Sujarwanto. (2010). Program Layanan Bimbingan Konsep Diri (Self Concept) Pada Anak Tunalaras. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol 16(1). Hlm: 58.
- Anamira. (2012). Penangana Emosi Melalui Permainan Sepak Bola pada Anak Tuna Laras Tipe Hiperaktif Kelas I SDLB di SDLB-E Prayumana Yogyakarta. Skripsi : FIP UNY Yogyakarta.
- Awwad, M. (2015). Urgensi Layanan Bimbingan Dan Konseling Bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Jurnal Al-Tazkiah Fakultas Dakwah dan Komunikasi Institut Agama Islam Negeri IAIN Mataram. Vol. 7(1). Hlm: 47.
- Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur. (2019). Banyaknya Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Penyandang Cacat. https://jatim.bps.go.id/statictable/2019/10/10/1765/-banyaknya-desa-kelurahan-menurut-keberadaan-penyandang-cacat-2018-.html. Di akses pada tanggal 7 September 2021.
- Daniel P. Hallahan, dkk. (2009). “Eleventh Edition. Exceptional learners: an introduction to special education”. United states: Pearson education. ation”. https://studylibid.com/doc/958931/layanan-guru-bagi-siswa-lambanbelajar-di-kelas-iv. diakdes pada tanggal 7 September 2021.
- Desiningrum, D. R. (2016). Psikologi Anak berkebutuhan khusus. Yogyakarta: Psikosain Anak Berkebutuhan Khusus.
- Exwan, A.V., Akhmad, R., & Niwang, P.T. (2014). Program Lombok Rawit Sebagai Sarana Terapi Bagi Anak Tunalaras. Pelita Jurnal Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta. Vol. 2(1). Hlm: 129. Khasanah, N. 2018. Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Tunalaras Di SLB E Prayuwana Yogyakarta. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
- Heward, Wlilliam L and with Sheila R.(2013) An Introduction To Special Education. Ohio State University: . Exceptional Children
- Maryuni, S. (2009). Perilaku Delinkue Ditinjau Dari Kecerdasan Emosi Penyandang Tunalaras Di SLB-E Bhina Putera Surakaarta. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Maslahah, A. 2015. Bimbingan Pribadi Sosial Bagi Anak Tunalaras Di Slb E Prayuwana Yogyakarta. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
- Nurisani, A.N. (2017). Bimbingan Islam Dalam Menanamkan PerilakuKeberagamaan Pada Anak Tunalaras Di Madrasah Ibtidaiyah Keji Ungaran Barat. Skripsi. Universitas Negeri Walisongo Semarang