Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi kesiapan dan kebutuhan guru dalam meningkatkan profesionalitas mereka dalam mengajarkan Bahasa Inggris kepada siswa-siswa disleksia. Penelitian ini merupakan penelitian metode campuran. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang didistribusikan secara daring. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kesiapan guru dalam konteks pengetahuan dan keterampilan mengajar Bahasa Inggris kepada siswa disleksia. Selanjutnya, kebutuhan profesional guru menunjukkan bahwa mayoritas guru belum memiliki pengetahuan yang memadai tentang cara mengajar Bahasa Inggris untuk siswa disleksia karena mereka tidak memperoleh pengetahuan baik di perguruan tinggi, pelatihan profesional guru, atau mempelajarinya secara mandiri.  Para guru melaporkan preferensi format pelatihan profesional yang meliputi sumber belajar mandiri baik dalam bentuk bentuk cetak dan digital, pelatihan tatap maya dan tatap muka, dan panduan untuk orang tua di rumah. Selain itu, materi pelatihan yang dibutuhkan adalah karakteristik disleksia, kesulitan belajar lain yang berhubungan dengan disleksia, tantangan siswa disleksia dalam belajar bahasa asing, cara diagnosis disleksia, strategi mengajar siswa disleksia, dan tips dan manajemen kelas. Terakhir, terdapat beragam aktifitas yang dipandang mampu meningkatkan kemampuan guru yang diantaranya yaitu kuliah singkat, membaca artikel, membaca buku, membaca materi digital, menonton video pembelajaran dan wawancara terhadap siswa disleksia dan guru yang mengajar siswa disleksia, mengevaluasi materi ajar, merancang dan mengevaluasi rencana pembelajaran.

Keywords

Disleksia Kesiapan Guru

Article Details

How to Cite
Anwar, S. E., & Anjarningsih, H. Y. (2022). Identifikasi Kesiapan dan Kebutuhan Pelatihan Profesional Guru Bahasa Inggris di Gorontalo dalam Mengajar Siswa Disleksia. Jurnal Pendidikan Kebutuhan Khusus, 6(1), 86–98. https://doi.org/10.24036/jpkk.v6i1.630

References

  1. Chung, K. K. H., & Ho, C. S. H. (2010). Second language learning difficulties in chinese children with dyslexia: What are the reading-related cognitive skills that contribute to english and chinese word reading? Journal of Learning Disabilities, 43(3), 195–211. https://doi.org/10.1177/0022219409345018
  2. Irdamurni, I., Kasiyati, K., Zulmiyetri, Z., & Taufan, J. (2018). Meningkatkan kemampuan guru pada pembelajaran membaca anak disleksia. Jurnal Pendidikan Kebutuhan Khusus, 2(2), 29–32. https://doi.org/10.24036/jpkk.v2i2.516
  3. Iswati, L. (2020). Investigating learners’ beliefs in learning english: A case study. IJEE (Indonesian Journal of English Education), 6(2), 153–170. https://doi.org/10.15408/IJEE.V6I2.14362
  4. Knight, C. (2018). What is dyslexia? An exploration of the relationship between teachers’ understandings of dyslexia and their training experiences. Dyslexia, 24(3), 207–219. https://doi.org/10.1002/DYS.1593/FORMAT/PDF
  5. Kormos, J., & Smith, A. M. (2012). Teaching languages to students with specific learning differences. MM Textbooks.
  6. Kormos, J., Csizér, K., & Sarkadi, Á. (2009). The language learning experiences of students with dyslexia: lessons from an interview study. Innovation in Language Learning and Teaching, 3(2), 115-130, DOI: 10.1080/17501220802638306
  7. Latief, K. A. (22 Oktober 2020). Disleksia dan tantangan bagi pegiat literasi [presentasi makalah]. Dukungan Kegiatan Duta Baca Provinsi Aceh, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Banda Aceh, Indonesia.
  8. Lemperou, L., Chostelidou, D., & Griva, E. (2011). Identifying the training needs of efl teachers in teaching children with dyslexia. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 15, 410–416. https://doi.org/10.1016/J.SBSPRO.2011.03.113
  9. Lyon, G. R., Shaywitz, S. E., & Shaywitz, B. A. (2003). A definition of dyslexia. Annals of Dyslexia 2003 53:1, 53(1), 1–14. https://doi.org/10.1007/S11881-003-0001-9
  10. Nijakowska, J. (2010). Dyslexia in the foreign language classroom. 236. https://www.multilingual-matters.com/page/detail/?k=9781847692795
  11. Nijakowska, J., Tsagari, D., & George, S. (2018). English as a foreign language teacher training needs and perceived preparedness to include dyslexic learners: The case of Greece, Cyprus, and Poland. Dyslexia, 24:, 357– 379. https://doi.org/10.1002/dys.1598
  12. Riddick, B. (2011). Dyslexia and inclusion: Time for a social model of disability perspective? . International Studies in Sociology of Education 11(3), 223–236. https://doi.org/10.1080/09620210100200078
  13. Roitsch, J., & Watson, S. (2019). An overview of dyslexia: definition, characteristics, assessment, identification, and intervention. Science Journal of Education, 7(4), 81-86. https://doi.org/10.11648/J.SJEDU.20190704.11
  14. Sabri, A., Zulmiyetri, Z., & Damri, D. (2018). Meningkatkan kemampuan membaca permulaan melalui multimedia interaktif bagi anak disleksia. Jurnal Pendidikan Kebutuhan Khusus, 2(2), 15–18. https://doi.org/10.24036/JPKK.V2I2.142
  15. Shaywitz, S. E., Morris, R., & Shaywitz, B. A. (2007). The education of dyslexic children from childhood to young adulthood. Annual Review of Psychology, 59(1), 451-475. https://doi.org/10.1146/annurev.psych.59.103006.093633
  16. Speziale, H. S., & Carpenter, D. R. (2003). Qualitative research in nursing: Advancing the humanistic imperative. Philadelphia, PA: Lippincott Williams & Wilkins.
  17. Vellutino, F. R., Fletcher, J. M., Snowling, M. J., & Scanlon, D. M. (2004). Specific reading disability (dyslexia): What have we learned in the past four decades? Journal of Child Psychology and Psychiatry, and Allied Disciplines, 45(1), 2–40. https://doi.org/10.1046/J.0021-9630.2003.00305.X